Langkah-langkah Membuat Buletin Sekolah Yang Baik

Buletin termasuk salah satu media massa yang masih memiliki fungsi penting dalam kehidupan kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu. Seperti halnya bentuk-bentuk media massa lainnya, buletin dapat digunakan untuk tujuan apa saja. Buletin bisa digunakan untuk tujuan menyampaikan suatu berita atau informasi mengenai peristiwa dan fenomena tertentu, atau untuk menyebarluaskan suatu ide, pemikiran, ideologi, keyakinan dan gagasan tertentu. Buletin juga bisa dijadikan media penyebar motivasi, inspirasi dan semangat untuk melakukan hal-hal positif.

Apakah Penting Membuat Buletin Sekolah?

Sebagai salah satu media pembelajaran dan kreasi, membuat buletin sekolah dipandang sangat penting. Jadi, ya, tentu saja, membuat buletin sekolah penting. Amat sangat penting. Bukan saja karena kegunaannya sebagai media penyalur bakat dan kreativitas, buletin sekolah juga dapat mengasah kepekaan siswa yang menjadi tim redaksi terhadap lingkungan dan dunia di sekitarnya. Sebab, ketika bekerja sebagai tim redaksi, siswa dituntut untuk cermat dalam melihat fenomena dan realitas di sekitarnya. Banyak kejadian, fenomena atau peristiwa, baik di dalam sekolah maupun lingkungan di luar sekolah, yang layak untuk diberitakan kepada pembaca buletin.

Baca: Manfaat Membuat Buletin Sekolah

Apakah tahap-tahap dalam membuat buletin sekolah? Ikuti selengkapnya dalam uraian di bawah ini.

1. Menentukan Tujuan Pembuatan Buletin

Apa tujuan anda membuat buletin? Untuk menyampaikan berita? Menjalin komunikasi interaktif antar siswa dan guru? Menyalurkan kreativitas siswa? Atau kombinasi dari hal-hal tersebut?

Jika anda orang pertama yang menggagas pembuatan buletin, maka anda harus benar-benar mempersiapkan perencanaan pembuatan buletin dengan sebaik mungkin, sebelum mengajukannya kepada atasan atau otoritas sekolah. Buatlah proposal yang lengkap berisi tujuan, visi dan misi buletin, bentuk buletin, berapa jumlah anggota tim redaksinya, berapa jumlah rubriknya, berapa jumlah halamannya, apa saja tema yang akan diangkat dalam 10 edisi pertama, apakah buletin bersifat mingguan, dwi mingguan, bulanan, dsb, termasuk berapa anggaran dana yang diperlukan.

Baca: Cara Membuat Proposal Pembuatan Perencanaan Buletin

Jika pembuatan buletin sekolah merupakan perintah dari atasan (kepala sekolah atau ketua yayasan), maka sebaiknya anda bertanya buletin seperti apakah yang diinginkan? Jika atasan memasrahkan segalanya kepada anda, maka sebaiknya segera bentuk tim redaksi dan rapatkan tujuan, visi misi, bentuk buletin, dst. bersama dengan tim redaksi.

2. Membentuk Tim Redaksi Buletin Sekolah

Tim Redaksi Buletin adalah sekelompok orang yang bertugas memilih dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan ke dalam buletin. Tim Redaksi dibagi menjadi beberapa subtim atau komponen yang memiliki fungsi, tugas dan peran berbeda-beda.

Tim Redaksi Buletin Sekolah dapat terdiri dari:
  • Pimpinan Redaksi (Pimred)
  • Reporter
  • Layouter
  • Editor
  • Distributor dan Pemasaran

Tugas Pimpinan Redaksi

Sebagai pimpinan, tugas pimred paling utama adalah memimpin dan menggerakkan anggota tim redaksi yang lainnya. Secara lebih detail, tugas pimred adalah memimpin rapat redaksi, mengambil keputusan dalam rapat, memberi motivasi kepada anggota ketika semangat mereka menurun, memberikan teladan kedisiplinan yang baik.

Pimred juga harus memberikan perhatian kepada anggota, misalnya dengan menanyakan: Sudah sejauh mana kemajuan hasil kerja masing-masing subtim? Apa kendalanya? Jangan lupa, pimred juga harus pandai-pandai menghargai kinerja tim, dan tetap tegas dalam menyikapi ketidakdisplinan dalam anggota.

Tugas Designer dan Layouter

Designer bertugas mendesain tampilan buletin semenarik mungkin, sedangkan layouter betugas menempatkan dan menata tulisan atau karya yang telah diseleksi oleh editor ke dalam buletin. Dalam beberapa kasus, designer dan layouter dapat dipisahkan.

Tugas Reporter

Tugas Reporter buletin sekolah paling utama adalah membuat tulisan untuk rubrik-rubrik buletin. Tugas reporter meliputi: Membuat tulisan untuk rubrik buletin, mencari tulisan dari narasumber ahli untuk rubrik atau kolom opini, mencari karya lainnya (misalnya untuk rubrik karikatur atau komik, dll) dari pembaca, mewawancarai narasumber untuk rubrik yang menyajikan wawancara.

Hasil kerja reporter ini kemudian diserahkan kepada editor. Editor akan memilah-milah dan mengoreksi mana hasil tulisan atau karya yang layak diterbitkan. Jika kesalahan yang ditemukan terlalu fatal, maka tulisan dan karya itu akan dikembalikan kepada reporter agar mereka memperbaikinya sesuai standard buletin, atau membuat lagi. Untuk karya yang berasal dari pembaca, reporter dapat meminta mereka memperbaiki karya mereka atau mencari lagi.

Tugas Editor

Editor bisa diibaratkan seperti penyaring mana tulisan atau karya yang sesuai standard dan teman, dan mana yang belum sesuai. Tugas Editor adalah memutuskan apakah sebuah karya layak dimuat di dalam buletin atau tidak. Jika karya tidak layak, maka editor berhak mengembalikan karya itu kepada reporter untuk diperbaiki atau dibuatkan lagi yang baru, atau dicarikan lagi yang baru dari pembaca atau narasumber.

Jika karya layak dimuat, karena sesuai dengan tema dan standard, maka tugas editor hanya mengoreksi kesalahan format dan pengetikan. Atau mengurangi tulisan yang dirasa terlalu banyak jumlah kata-katanya. Atau mengganti dan menambahkan tulisan demi kebaikan dan kualitas buletin.

Tugas Distributor dan Pemasaran

Bagian distributor dan pemasaran sebenarnya dapat dipisahkan menjadi dua bagian yang masing-masing berdiri sendiri. Karena buletin itu cenderung lebih sederhana dibandingkan majalah dan surat kabar, maka rasanya lebih efektif jika keduanya dilebur menjadi satu.

Tugas Distributor dan Pemasaran adalah menyebarluaskan (mendistribusikan, membagikan) dan memasarkan (mempromosikan, memperjual-belikan) buletin sekolah. Buletin yang bersifat gratis tentunya hanya perlu dipromosikan sebatas agar para calon pembaca antusias atau berminat.

Baca: Membentuk Tim Redaksi yang Berkualitas


3. Mengadakan Rapat Terjadwal dan Rutin

Rapat harus dilakukan setiap sebelum memulai mengerjakan sebuah edisi buletin. Tujuan dari rapat ini adalah untuk membahas rencana penyusunan buletin untuk satu edisi yang akan dibuat. Rapat sebaiknya membahas dan menghasilkan keputusan: Apa teman edisi buletin yang akan dibuat? Bagaimana desain dan layout untuk satu edisi yang akan dibuat? Apa draf atau garis besar tulisan yang akan dibuat untuk mengisi tiap-tiap rubrik? Siapa narasumber wawancara yang akan dibidik? dan sebagainya.

Rapat terjadwal ini sebaiknya ada yang bersifat umum (dihadiri seluruh anggota tim redaksi) dan ada yang bersifat terbatas di antara pimred dan subtim/divisi tertentu saja. Untuk buletin yang periode terbitnya cukup lama (misalnya 1 bulan), rapat umum dapat dilaksanakan tiga kali. Pertama untuk membahas persiapan. Rapat kedua membahas progres dan kendala. Rapat terakhir adalah rencana distribusi dan pemasaran atau bisa juga berupa rapat evaluasi.

Frekuensi rapat yang terbatas untuk internal subtim (misalnya untuk reporter saja), dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kinerja internal subtim.

4. Menyusun Buletin

Pada tahap ini, buletin mulai disusun. Reporter mulai menyebar untuk mengerjakan tugasnya. Pada tenggat waktu atau deadline yang ditentukan, seluruh hasil kerja reporter harus sudah diserahkan kepada editor.

Selanjutnya, editor akan menyeleksi dan menyaring karya yang sudah terkumpul. Untuk sementara waktu, reporter menunggu keputusan editor. Jika karya telah memenuhi kesesuaian tema dan standard buletin, maka karya dapat langsung diserahkan kepada layouter untuk ditempatkan dalam buletin, dan seterusnya (lihat tugas editor di atas).

Baca: Tips Menyusun  Buletin dan Tips Menjaga Motivasi dan Semangat Tim

Designer dan Layouter kemudian mengambil alih. Dalam hal ini, designer sebaiknya telah menyelesaikan desain tampilan buletin, sehingga tulisan dan karya tinggal ditempatkan dan ditata sesuai dengan desain yang telah selesai dibuat. Layouter akan menempatkan tulisan dan karya di dalam buletin pada rubrik yang sesuai.


5. Membagikan dan Memasarkan Buletin Sekolah

Pada tahap ini, distributor dan pemasaran menjadi pelaksananya. Membagikan buletin untuk internal tentunya sangat mudah dan dapat menyesuaikan dengan kondisi dan karakteristik sekolah. Untuk buletin yang sasarannya pembaca di luar sekolah, distribusi dan proses pemasaran membutuhkan strategi tersendiri.


6. Evaluasi Kinerja Tim Redaksi dan Hasil Buletin

Setelah buletin selesai didistribusikan, selanjutnya adalah evaluasi kinerja tim dan hasil kualitas buletin. Dalam hal ini, evaluasi kinerja tim membahas kendala yang dihadapi dan bagaimana solusinya agar tidak terulang lagi pada saat menyusun buletin edisi berikutnya. Evaluasi kualitas buletin mungkin tidak harus bersamaan dengan evaluasi kinerja tim. Sebab untuk mengukur kualitas buletin, diperlukan umpan balik dari pembaca. Umpan balik ini dapat diperoleh dengan menyebar kuesioner atau angket, atau melalui wawancara dan surat pembaca.

Selamat membuat buletin!
Salam inovasi!
Sebelumnya
Berikutnya »

Harap berkomentar dengan santun dan bijak. Terima kasih. EmoticonEmoticon

ARTIKEL PALING HANGAT DALAM 30 HARI TERAKHIR